Type
news
Issue
Mobility
Partisipasi Kota Kita dalam Lokakarya “Optimalisasi dan Sosialisasi Kendaraan Tidak Bermotor” bersama Dinas Perhubungan Kota Solo
Tanggal 26 Oktober 2019 kemarin, Kota Kita menjadi salah satu mitra penyelenggara Dinas Perhubungan Kota Surakarta (Dishub) untuk Lokakarya “Optimalisasi dan Sosialisasi Kendaraan Tidak Bermotor”. Peserta yang hadir adalah anak-anak usia sekolah dan remaja yang tergabung di dalam Forum Anak Surakarta (FAS) dan anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 54 kelurahan yang ada di Kota Solo.
Hasanatun Nisa Thamrin (Icha) dari Kota Kita berpartisipasi dalam Lokakarya “Optimalisasi dan Sosialisasi Kendaraan Tidak Bermotor”
Alasan kuat mengikutsertakan Forum Anak Surakarta (FAS) sebagai salah satu kelompok peserta dalam kegiatan ini adalah karena sebagai peer group, anggota FAS diharapkan dapat mempromosikan penggunaan sepeda kepada teman di ruang lingkup sekolah maupun rekan sebaya lainnya. Demikian pula dengan peserta dari PKK, para ibu dapat memberikan pengaruh besar dan arahan untuk anak-anak dalam asuhannya, termasuk jenis kendaraan yang layak untuk anak-anak. Para ibu yang hadir adalah duta edukasi dan keselamatan berkendara sepeda untuk anak-anaknya dan perempuan lain.
Di dalam kegiatan ini, Dinas Perhubungan menggandeng beberapa organisasi sebagai penyelenggara dan narasumber. Kota Kita diwakili oleh Manajer Program, Hasanatun Nisa Thamrin (Icha), Bike to School yang diwakili oleh Andi Sukmawan, serta beberapa relawan dari Solo Medicare. Acara yang berlangsung setengah hari ini dibuka oleh Kepala Dinas Perhubungan, Hari Prihatno, dan dilanjutkan dengan paparan mengenai keadaan fasilitas transportasi Kota Surakarta oleh Ari Wibowo selaku Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Surakarta. Solo Medicare juga menyampaikan materi terkait penanganan korban pasca kecelakaan, dan terakhir materi peluang penggunaan sepeda sebagai alternatif transportasi harian serta tips selamat bersepeda disampaikan oleh perwakilan Kota Kita dan Bike to School.
Peran Masyarakat Sipil Mengkampanyekan Penggunaan Sepeda
Kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari usulan yang disampaikan Kota Kita bersama organisasi masyarakat sipil lainnya lewat proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan- Diskusi Kelompok Terbatas, Dinas Perhubungan tahun 2018 yang lalu. Usulan berupa kampanye dan perbaikan peraturan untuk mendorong penggunaan dan keselamatan pengendara kendaraan tidak bermotor di Kota Solo kemudian disahkan menjadi beberapa program pemerintah kota yang dilaksanakan melalui kegiatan Dinas Perhubungan.
Praktik bersepeda dengan aman yang diikuti oleh peserta lokakarya
Tentu saja, ini bukan menjadi satu-satunya upaya melestarikan sepeda di Kota Solo, kolaborasi multi-pihak, baik pemerintah, organisasi non-pemerintah, komunitas sepeda, dan masyarakat secara umum perlu ditingkatkan untuk mendukung upaya tersebut.
Alasan Terus Bersepeda
Sebagai narasumber, Kota Kita menyampaikan beberapa alasan untuk bersepeda. Dampak baik sepeda untuk lingkungan tentu sudah dipahami secara luas. Selain itu, sepeda juga hemat biaya dan memiliki dampak baik untuk ekonomi dan sosial budaya. Sepeda cenderung lebih terjangkau dan akses terhadap moda transportasi ini dapat meningkatkan akses ke pekerjaan dan sumber pendapatan, baik formal maupun informal, termasuk untuk perempuan. Selain itu, sepeda sebagai alat transportasi memungkinkan pengendaranya melakukan interaksi sosial di ruang publik, saling sapa, sesuatu yang hampir tidak bisa kita lakukan jika menggunakan kendaraan bermotor. Keuntungan untuk kesehatan pribadi juga dapat disematkan ke penggunaan sepeda. Bersepeda dapat mengurangi resiko obesitas, resiko penyakit jantung dan pembuluh darah, bahkan mampu menstimulasi hormon kebahagiaan bagi penggunanya.
Praktik bersepeda dengan aman yang diikuti oleh peserta lokakarya
Solo Kota Ideal untuk Bersepeda
Sebagai narasumber, Kota Kita menyampaikan beberapa alasan mengapa bersepeda sangat ideal dilakukan di Kota Solo. Kontur wilayah yang relatif datar didukung dengan ketersediaan fasilitas sepeda yang cukup memadai, sepeda dapat dijadikan alternatif moda transportasi harian masyarakat. Memiliki panjang kurang lebih 22 km, jalur sepeda di Kota Solo baik berupa slow lane dan jalur pedestrian (city walk) adalah modal dasar untuk terus bersemangat mengayuh sepeda di kota ini. Solo, adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki fasilitas jalur bersepeda yang cukup panjang dibandingkan kota-kota lainnya. Walaupun memerlukan perbaikan dan perawatan di beberapa bagian, tingkat kenyamanan dan keamanan bersepeda cukup baik.
Selain perbaikan fasilitas fisik untuk sepeda, dibutuhkan juga kampanye keselamatan berlalu lintas yang menekankan kepada kesadaran dan pemahaman untuk saling menghargai antar pengguna jalan. Pemahaman dan pelatihan teknik dan keterampilan bersepeda yang aman dan nyaman sejatinya berangkat dari kesadaran bahwa semua pengguna jalan baik pesepeda, pengguna kendaraan bermotor, anak-anak, orang tua, perempuan, dan penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam mengakses fasilitas transportasi publik.